Kehidupan memang kelam, kata seorang pemuda dengan tubuh yang tegap dan dada rata.
Ketika semuanya telah berubah menjadi sebuah diorama sebuah pertunjukan, aku dipertontonkan untuk menyenangkan hati setiap orang di sekitarku, meski aku jarang merasakan bahagia. Mereka semua, baik aku kenal maupun tidak aku kenal, namun mereka mengenalku. Sore itu, sebelum pentas kecil kegiatankuliah kami, awalnya aku hanya disuruh untuk membelikan sebuah koran dan jagung manis rebus, serta susu murni yang belum masak. Aku berjalan dengan semangat, karena peranku sebagai pembantu artistik sangatlah keren menurutku. Intinya, mendapat sebuah peran atau pekerjaan yang setidaknya dibutuhkan dalam kegiatan kelompok, aku sangatlah bangga, karena aku tidak pernah merasakan sebelumnya, setelah terakhir aku menjadi badut kuda poni dalam acara wisuda kakak kelas.
-bersambung.
Ketika semuanya telah berubah menjadi sebuah diorama sebuah pertunjukan, aku dipertontonkan untuk menyenangkan hati setiap orang di sekitarku, meski aku jarang merasakan bahagia. Mereka semua, baik aku kenal maupun tidak aku kenal, namun mereka mengenalku. Sore itu, sebelum pentas kecil kegiatankuliah kami, awalnya aku hanya disuruh untuk membelikan sebuah koran dan jagung manis rebus, serta susu murni yang belum masak. Aku berjalan dengan semangat, karena peranku sebagai pembantu artistik sangatlah keren menurutku. Intinya, mendapat sebuah peran atau pekerjaan yang setidaknya dibutuhkan dalam kegiatan kelompok, aku sangatlah bangga, karena aku tidak pernah merasakan sebelumnya, setelah terakhir aku menjadi badut kuda poni dalam acara wisuda kakak kelas.
-bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar