ayah,
badan kecil ini masih mudah sekali rapuh
jemari tangan ini belum kuat menggenggam dunia
kaki ini masih mudah sekali terjatuh
mata ini masih sering berlinang air mata
mulut ini belum banyak terucap kata
namun hati ini
menyimpan sejuta tanda tanya tentang perkara yang
ingin aku lontarkan
apa daya umur menghardik?
aku tau usiaku yang belum matang
entah kukatakan matang
ku bilang remaja saja belum aku pantas
ayah,
dengarkan aku
dengarkan celotehan anak mu
lewat mataku
lewat mata yang tak sempat berbicara
ayah,
aku ingin segera dapat berlari
menggerakkan tubuhku
mengukur betapa kuat kaki ini aku dapat ayunkan
mencetak kenangan terindah dalam hidupku
apalagi dalam hidupmu, ayah
enam tahun sudah kau bediri
menggendongku
menopang seluruh bebanku
mengusap segala sesalku
namun ayah,
masih dapatkah aku berlari
yang mana kaki ini telah tersita
oleh roda truck yang lapar
yang merenggut sebagian tubuhku dan nyawa ibundaku?
ayah,
lengkap sudah kau menderita
lengkap sudah kau merasakan
bagaimana rasanya merangkap menjadi kunti
menjadi presiden dalam gubuk mungil ini
bahkan menjadi pembantu dalam hidupku, untuk hidupku!
ayah,
apa yang ku tulis bukan semata aku menyesali hidupku
aku ingin mereka juga merasakan apa yang aku rasakan
merasa
bersama
apa yang kita
rasakan
-karla-
badan kecil ini masih mudah sekali rapuh
jemari tangan ini belum kuat menggenggam dunia
kaki ini masih mudah sekali terjatuh
mata ini masih sering berlinang air mata
mulut ini belum banyak terucap kata
namun hati ini
menyimpan sejuta tanda tanya tentang perkara yang
ingin aku lontarkan
apa daya umur menghardik?
aku tau usiaku yang belum matang
entah kukatakan matang
ku bilang remaja saja belum aku pantas
ayah,
dengarkan aku
dengarkan celotehan anak mu
lewat mataku
lewat mata yang tak sempat berbicara
ayah,
aku ingin segera dapat berlari
menggerakkan tubuhku
mengukur betapa kuat kaki ini aku dapat ayunkan
mencetak kenangan terindah dalam hidupku
apalagi dalam hidupmu, ayah
enam tahun sudah kau bediri
menggendongku
menopang seluruh bebanku
mengusap segala sesalku
namun ayah,
masih dapatkah aku berlari
yang mana kaki ini telah tersita
oleh roda truck yang lapar
yang merenggut sebagian tubuhku dan nyawa ibundaku?
ayah,
lengkap sudah kau menderita
lengkap sudah kau merasakan
bagaimana rasanya merangkap menjadi kunti
menjadi presiden dalam gubuk mungil ini
bahkan menjadi pembantu dalam hidupku, untuk hidupku!
ayah,
apa yang ku tulis bukan semata aku menyesali hidupku
aku ingin mereka juga merasakan apa yang aku rasakan
merasa
bersama
apa yang kita
rasakan
-karla-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar