aku menginginkanmu, tanpa batas kertas buram yang menyatu dengan tinta ungu
aku ingin bersandar pada bahumu, tanpa aku harus tertatih untuk menggapai pundakmu
aku ingin memelukmu ketika hujan sudah tiada lagi pada aliran pipi merahku
bantu aku untuk berdiri...
aku tak ingin terjatuh sedemikian rupa,
hatiku akan kutata ulang, bantu aku membongkarnya hingga tak meninggalkan residu
hingga aku mampu bersamamu tanpa resah dalam keheningan malam tanpa bulan
walau rintik tetap membasahi, tapi aku yakin
warna merah yang telah engkau tetaskan pada rambutku
tak akan pudar walau terkena padatan debu
cinta ini terlalu jinak untuk diusap
aku ingin bersandar pada bahumu, tanpa aku harus tertatih untuk menggapai pundakmu
aku ingin memelukmu ketika hujan sudah tiada lagi pada aliran pipi merahku
bantu aku untuk berdiri...
aku tak ingin terjatuh sedemikian rupa,
hatiku akan kutata ulang, bantu aku membongkarnya hingga tak meninggalkan residu
hingga aku mampu bersamamu tanpa resah dalam keheningan malam tanpa bulan
walau rintik tetap membasahi, tapi aku yakin
warna merah yang telah engkau tetaskan pada rambutku
tak akan pudar walau terkena padatan debu
cinta ini terlalu jinak untuk diusap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar