aku hanya ingin tuliskan sajak dalam benakku, aku ingin utarakan betapa bengisnya otakku dicuci oleh pikiranku. kenapa aku ingin sekali membunuh bayangan ku ketika aku sedang berjalan. aku tak suka di ikuti apalagi yang mengikutiku itu bandel, gak bisa dikasih tau, gak bisa diajak ngobrol. selalu aku marah-marah ketika aku keluar rumah dan melihat bayangan hitam didepanku disisi kanan kiri bawah, kenapa bayangan ku tak diatas kepalaku saja sehingga aku tak akan marah ketika aku diikuti oleh bayangan! siapa yang akan nyaman ketika sedang asyik kemudian diusik oleh bayangan. dia tak dapat bicara namun terus tertawa. menertawakanku, menertawakan aku yang aneh, aku yang tak punya tubuh seindah orang yang ada disekelilingku. orang menyebut aku cacat. cacat karena aku punya bayangan, sedangkan orang lain tak punya. mereka melihatku dengan sikap jijik.
kepada siapa aku mengadu kalau bukan aku menghardik diriku. aku pernah menembak bayangan ku dengan senapan, namun bayangan itu tetap berdiri kokoh dan tetap tertawa. pernah aku siram dengan solar dan aku cipratkan sepercik api. namun bayangan itu malah lari mengikutiku. kenapa dia tak terbakar, kenapa ikut denganku, apakah aku harus ikut terbakar agar aku tak diikutinya?
aku pergi ke psikolog konsultasi tentang masalahku, namun sang psikolog hanya acuh dan menertawakanku. tidak bisa diteliti katanya. aku pergi ke dokter, aku berharap penuh dokter akan menolongku dengan apa yang aku alami. tapi tanpa aku sangka, dokter juga tertawa, pertamanya dia memandang aku jijik karena punya bayangan.dia berkata ini tak dapat disembuhkan, dan aku akan mati dalam hitungan waktu.
aku diam termenung di taman kota, memandangi para tukang becak mencari nafkah. mereka menggenjot kayuh besi dengan sempoyongan. disisi jalan lain ada dokar yang berlalri-lari dengan riang membawa sang pelanggannya berkeliling kota sore itu. bus dan truk berlalu lalang tanpa ada lampu merah yang menghentikan mereka, seakan jalanan menjadi liar karena lalu lintas yang nakal.
asap mengepul di udara, membumbung dan aku terbatuk. seketika aku menoleh kearah yang mengeluarkan asap berbau tajam dan hitam itu. ternyata dari sebuah truk pengangkut pasir yang melintas, mungkin karena solar yang jelek atau mesin truk sudah tua sehingga saat truk terbatuk mengeluarkan hawa tajam yang menyengat.
ku lihat pada belakang truk, terdapat tulisan yang seketika membuatku bangun terlonjak girang sampai akuu hampir jatuh ke comberan. begini tulisannya, "ADA MASALAH? HUB 0274 456xxxx, KI MENER AKAN MENGATASI MASALAH ANDA". aku segera mengejar truk itu karena aku lupa beberapa digit no telp yang berada di belakang truk itu. ku kejar menggunakan becak sewaan yang jalannya seperti siput merangkak mengejar tanah berlumpur. aku tak sabar, aku loncat dengan segera dari atas becak, lalu naik omprengan tukang sayur yang melintas. lama benar perjalanan hingga hampir lima kilometer baru aku dapati truk tadi. segera aku catat dengan goreskan kapur tulis pada bayanganku. ternyata bayanganku berguna juga, gumamku.
aku pergi ke wartel, ki hubungi no itu. dan saat kuu keluhkan masalahku lewat kawat kabel telepon, tiba-tiba dia tertawa. dan berkata ada ada saja katanya. itu kutukan bukan masalah buat gue. pikir aja sendiri.
kepada siapa aku mengadu kalau bukan aku menghardik diriku. aku pernah menembak bayangan ku dengan senapan, namun bayangan itu tetap berdiri kokoh dan tetap tertawa. pernah aku siram dengan solar dan aku cipratkan sepercik api. namun bayangan itu malah lari mengikutiku. kenapa dia tak terbakar, kenapa ikut denganku, apakah aku harus ikut terbakar agar aku tak diikutinya?
aku pergi ke psikolog konsultasi tentang masalahku, namun sang psikolog hanya acuh dan menertawakanku. tidak bisa diteliti katanya. aku pergi ke dokter, aku berharap penuh dokter akan menolongku dengan apa yang aku alami. tapi tanpa aku sangka, dokter juga tertawa, pertamanya dia memandang aku jijik karena punya bayangan.dia berkata ini tak dapat disembuhkan, dan aku akan mati dalam hitungan waktu.
aku diam termenung di taman kota, memandangi para tukang becak mencari nafkah. mereka menggenjot kayuh besi dengan sempoyongan. disisi jalan lain ada dokar yang berlalri-lari dengan riang membawa sang pelanggannya berkeliling kota sore itu. bus dan truk berlalu lalang tanpa ada lampu merah yang menghentikan mereka, seakan jalanan menjadi liar karena lalu lintas yang nakal.
asap mengepul di udara, membumbung dan aku terbatuk. seketika aku menoleh kearah yang mengeluarkan asap berbau tajam dan hitam itu. ternyata dari sebuah truk pengangkut pasir yang melintas, mungkin karena solar yang jelek atau mesin truk sudah tua sehingga saat truk terbatuk mengeluarkan hawa tajam yang menyengat.
ku lihat pada belakang truk, terdapat tulisan yang seketika membuatku bangun terlonjak girang sampai akuu hampir jatuh ke comberan. begini tulisannya, "ADA MASALAH? HUB 0274 456xxxx, KI MENER AKAN MENGATASI MASALAH ANDA". aku segera mengejar truk itu karena aku lupa beberapa digit no telp yang berada di belakang truk itu. ku kejar menggunakan becak sewaan yang jalannya seperti siput merangkak mengejar tanah berlumpur. aku tak sabar, aku loncat dengan segera dari atas becak, lalu naik omprengan tukang sayur yang melintas. lama benar perjalanan hingga hampir lima kilometer baru aku dapati truk tadi. segera aku catat dengan goreskan kapur tulis pada bayanganku. ternyata bayanganku berguna juga, gumamku.
aku pergi ke wartel, ki hubungi no itu. dan saat kuu keluhkan masalahku lewat kawat kabel telepon, tiba-tiba dia tertawa. dan berkata ada ada saja katanya. itu kutukan bukan masalah buat gue. pikir aja sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar