Langit malam ini mendung, dan barulah aku membaca beberapa kalimat dalam sebuah jurnal. Terdapat kalimat di mana terdiri dari enam kata yang di susun tanpa memperhatikan susunan sistematis di dalamnya. Dan baru saja, beberapa kepercayaan dan keyakinan pudar seperti tersiram oleh hujan dari tadi pagi. Awalnya aku biarkan itu hanya angin lalu, tapi setelah ditelisik ke bawah, itulah sebuah kunci dan jawaban.
Aku masih pemula, belum pandai dalam tataran ide maupun bentuk isi cerita. Meski berkali-kali mendapatkan mata pisau, untuk kali ini biarlah aku berhenti lagi untuk menulis. Karena yang dapat aku tulis, hanyalah sebuah ocehan tanpa makna, untukmu, untuk persahabatan, untuk penysalan apa yang telah aku tulis.
Semoga hujan malam ini, deras dan menderas. Agar air mata, mengalir dengan irama yang merdu tanpa sebal.
Aku masih pemula, belum pandai dalam tataran ide maupun bentuk isi cerita. Meski berkali-kali mendapatkan mata pisau, untuk kali ini biarlah aku berhenti lagi untuk menulis. Karena yang dapat aku tulis, hanyalah sebuah ocehan tanpa makna, untukmu, untuk persahabatan, untuk penysalan apa yang telah aku tulis.
Semoga hujan malam ini, deras dan menderas. Agar air mata, mengalir dengan irama yang merdu tanpa sebal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar